Kebudayaan dan Kesenian Provinsi Bengkulu

Kebudayaan dan Kesenian Provinsi Bengkulu

Bengkulu adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia dan kota. Bengkulu ini menjadi ibu kota dari provinsi Bengkulu itu sendiri yang terletak di kawasan pesisir barat Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia dan berada pada koordinat 300 45‘ –  300 59‘ Lintang Selatan dan 102014‘ – 1020 22‘ Bujur Timur dengan luas wilayah 151,7 km2 ditambah 1 pulau dengan luas 2 Ha dan lautan seluas 387,6 Km2. Bengkulu berasal dari bahasa Melayu-Jawi kata bang  yang berarti ―pesisir  dan kulon yang berarti ―barat, kemudian terjadi pegeseran pengucapan bang berubah menjadi beng  dan kulon  menjadi kulu.

Pada saat Inggris berada di Bengkulu terjadi peristiwa gempa bumi besar yang diiringi Tsunami yang membuat wilayah geografis Bengkulu berubah. Hal itu terjadi pada sekitar tahun 1700-1800. Kejadian itu sampai membuat Benteng Malbourough selama beberapa tahun dikosongkan. Di wilayah Bengkulu sekarang pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal.

Berikut adalah ciri khas budaya Bengkulu, seperti pakaian adat, rumah adat, tarian tradisional, dan lain – lain :

1. Pakaian Adat Provinsi Bengkulu

Pakaian Adat Pria Bengkulu terdiri dari Jas, Sarung, Celana Panjang, Alas kaki yang dilengkapi dengan penutup kepala dan sebuah keris. Jas tersebut terbuar dari kain bermutu seperti wol dan sejenis nya, dan biasanya berwarna gelap seperti hitam atau biru tua, begitu juga celana nya terbbuat dari bahan dan warna yang sama.
Pakaian Adat Wanita Bengkulu mengenakan baju kurung berlengan panjang, bertabur corak-corak, sulaman emas berbentuk lempengan-lempengan bulat seperti uang logam. Bahan baju kurung umumnya beludru dalam warna-warna merah tua, lembayung atau hitam. Sarung Songket benang emas atau perak dalam warna serasi dan sutra merupakan perangkat busana yang di gunakan dari pinggang sampai mata kaki.


2. Tarian Tradisional dan Seni Musik Daerah Bengkulu
Tari Bidadari Teminang Anak- Tarian Bengkulu
Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki tarian tradisional atau musik tradisional nya sendiri sesuai dengan adat istiadat yang ada di daerah tersebut, di provinsi Bengkulu juga memiliki seni tari tradisional dan seni musik tradisional yang khas, seperti berikut ini :

Tarian Tradisional Provinsi Bengkulu :
  • Tari Tombak Kerbau
  • Tari Putri Gading Cempaka
  • Tari Pukek
  • Tari Andun
  • Tari Kejei
  • Tari Penyambutan
  • Tari Bidadari Teminang Anak
  • Tari Topeng
Seni dan Kerajinan Tradisional Provisni Bengkulu :
  • Geritan yaitu cerita sambil berlagu
  • Serambeak yang berupa Petatah-Petitih
  • Andi-andi yaitu Seni sastra yang berupa nasihat
  • Sambei yaitu seni vokal khas suku Rejang,biasanya untuk pesta perkawinan
Kerajinan tradisional yang ada di Bengkulu adalah kerajinan Batik. Batik yang ada di Bengkulu ini sama seperti batik-batik yang ada di Jawa dan sekitarnya yang mana menghasilkan beragam batik dan menjadi ciri khas dari Indonesia. Tetapi tetap berbeda dengan batik jawa, batik jawa identik dengan warna coklat, kuning, merah, hijau, dan biru. sedangkan batik besurek memiliki warna yang lebih cerah dan beragam. Batik yang di maksud adalah Batik Besurek. 
 
Batik Besurek adalah kain batik asli Bengkulu yang merupakan element Budaya Bengkulu, motif utama batik Besurek adalah huruf kaligraf atau kain batik yang dihiasi dengan huruf-huruf Arab Gundhul. Di beberapa kain, terutama untuk upacara adat, kain ini memang bertuliskan huruf Arab yang bisa dibaca. Tetapi, sebagian besar hanya berupa hiasan mirip huruf Arab atau yang di sebut tadi dengan Arab Gundhul.
3. Rumah Adat Masyarakat Provinsi Bengkulu
Rumah adat bengkuluDalam bahasa melayu Bengkulu, rumah tempat tinggal dinamakan juga “Rumah”. Rumah tradisional Bengkulu termasuk tipe rumah panggung. Rumah panggung ini dirancang untuk melindungi penghuninya dari banjir. Disamping itu kolong rumah panggung juga dapat dipergunakan untuk menyimpan gerobak, hasil panen, alat-alat pertanian, kayu api, dan juga berfungsi sebagai kandang hewan ternak.

Bentuk rumah panggung melayu ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

Bagian atas rumah masyarakat Bengkulu terdiri dari :
  • Atap, terbuat dari ijuk, bamboo, atau seng
  • Bubungan, ada beberapa bentuk
  • Pacu = plafon dari papan atau pelupuh
  • Peran : balok-balok bagian atas yang menghubungkan
  • Tiang-tiang bagian atas
  • Kap : kerangka untuk menempel kasau
  • Kasau : untuk mendasi reng
  • Reng : untuk menempel atap
  • Listplang, suyuk, penyunting
Bagian tengah terdiri dari :
  • Kusen, kerangka untuk pintu dan jendela
  • Dinding : terbuat dari papan atau pelupuh
  • Jendela : bentuk biasa dan bentuk ram
  • Pintu : bentuk biasa dan bentuk ram
  • Tulusi (lubang angin) : ventilasi, biasanya di atas pintu dan jendela, dibuat dengan berbagai ragam hias
  • Tinag penjuru
  • Piabung : tiang penjuru hal
  • Tiang tengah
  • Bendu : balok melintang sepanjang dinding
Bagian bawah terdiri dari :
  • Lantai, dari papan, bamboo, atau pelupuh
  • Geladak, dari papan 8 dim dengan lebar 50cm dipasang sepanjang dinding luar di atas balok
  • Kijing, penutup balok pinggir dari luar, sepanjang keliling dinding
  • Balok (besar), kerangka untuk lantai yang memanjang ke depan
  • Tailan : balok sedang yang berfungsi sebagai tempat menempelkan lantai
  • Blandar : penahan talian, melintang
4. Suku Bangsa
Suku-suku bangsa yang mendiami Provinsi Bengkulu dapat dikelompokkan menjadi suku asli dan pendatang, meskipun sekarang kedua kelompok ini mulai bercampur  baur.Bahasa yang dominan dipakai adalah bahasa Rejang,yang banyak dipahami oleh sebagian besar penduduk, selain bahasa Melayu (bahasa Indonesia)dan bahasa Serawai.Di Pulau Enggano dipakai bahasa Enggano.Suku-suku pribumi mencakup suku-suku  berikut:
  1. Mukomuko, mendiami wilayah Kabupaten Mukomuko;
  2. Pekal, mendiami wilayah Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Utara;
  3. Rejang,mediami wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Kepahiang, Rejang Lebong dan Lebong; 
  4. Lembak, mendiami wilayah Kota Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong;
  5. Serawai, mendiami wilayah Kabupaten Seluma dan Bengkulu Selatan;
  6. Pasemah, mendiami wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur;
  7. Kaur, mendiami wilayah Kabupaten Kaur; 
  8. suku-suku pribumi Enggano (ada enam puak), mendiami Pulau Enggano. Suku bangsa pendatang meliputi Melayu , Jawa (dari Banten),Bugis, Madura, minangkabau, Batak, Sunda,dan lain-lain.
Penduduk asli pendukung kebudayaan tertua di Bengkulu terdiri dari 4 suku bangsa  besar, yakni:
  • Suku Melayu, sebagian besar bermukim di di Kotamadya Bengkulu.
  • Suku Rejang, tersebar di Kabupaten Lebong, Rejang Lebong dan sebagian Bengkulu Utara.
  • Suku Serawai, yang mendiami Kabupaten Bengkulu Selatan
  • Suku Engano, yang bermukim di Pulau Enggano. Orang Melayu merupakan kelompok etnik yang terbesar jumlahnya diantara penduduk yang bermukim di wilayah propinsi Bengkulu. Alkisah, orang Melayu Bengkulu ini merupakan percampuran antara suku bangsa asli Bengkulu dengan orang-orang Melayu  pendatang dari Jambi, Riau, Palembang, Minangkabau, dan daerah-daerah lainnya di sebelah selatan.
5. Bahasa
Rumpunan bahasa yang terdapat dan digunakan di Provinsi Bengkulu antara lain sebagai berikut:
  1. Bahasa Ra-Hyang atau Re-Hyang (Rejang). 
  2. Bahasa Enggano (Pulau Perempuan). 
  3. Bahasa Lampung. 
  4. Bahasa Malayu Ippoh (Muko-muko, Lubuk Pinang, Bantal, Lima Koto, Ketahun, Pasar Bengkulu, dsb). 
  5. Bahasa Malayu Lembak (Tanjung Agung, Dusun Besar, Pada Dewa, dsb). 
  6. Bahasa Malayu Kotamadya Bengkulu
  7. Bahasa Malayu Serawai dan Pasemah (Pha-semah) yang penyebarannya meliputi Manna, Tais, Kepalak Bengkerung, Tanjung Sakti, Padang Guci, Kedurang, Kaur, dsb. 
  8. Bahasa Malayu Bintuhan. Tiga komunitas bahasa, yaitu Rejang, Enggano dan Lampung tidaklah termasuk dalam kelompok rumpunan Bahasa Malayu yang dikemukakan sebelumnya. Tiga etnik ini memiliki kelompok rumpunan bahasa tersendiri, dan etnik inilah yang merupakan penduduk asli negeri Bengkulu
6. Alat Musik Tradisional
Di provinsi Bengkulu terdapat alat musik yang cukup terkenal, yaitu Dol. Alat musik ini berbentuk mirip gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh. Masyarakat Bengkulu dari anak-anak sampai dewasa sangat akrab dengan alat musik Dol. Alat musik lain yang dapat ditemukan di provinsi Bengkulu yaitu gong, kerilu, serdap, gendang, kolintang, serunai, biola, rebana, dan rebak. Selain itu terdapat pula alat musik tradisional seperti serdaun, yang merupakan alat musik tabuh tradisional yang dapat dijumpai dalam tradisi masyarakat Rejang Lebong.
7. Lagu Daerah Bengkulu
Jenis lagu daerah bengkulu sangat beranekaragam. Ada yang dilantunkan dalam upacara adat, pengiring kesenian atau pada waktu bermain. Ada lagu yang bercorak bahasa Rejang, Melayu Bengkulu, Pasemah, atau bahasa daerah Bengkulu lain. Beberapa nama lagu daerah tersebut, seperti Toy Botoy-Botoy, Bekatak Kurang Kariak, Ding Kedinding Ambin Umbut, Sekundang Setungguan, Ratu Samban.
8. Senjata Tradisional
Sewar/Badik
Setiap suku di Nusantara memiliki senjata tradisional yang digunakan dalam keperluan sehari-hari, misalnya berburu, mencari kayu, membela diri, atau keperluan upacara adat. Suku-suku bangsa si Bengkulu mengenal berbagai bentuk senjata tradisional antara lain Keris, Kuduk, Panah, Rudus, dan Sewar/Badik.

9. Makanan dan Minuman Tradisional
Berikut ini makanan dan minuman khas yang dapat dijumpai di Bengkulu.
Gelami/dodol khas Bengkulu
  • Gelamai, yaitu dodol khas Bengkulu. Gelamai terbuat dari tepung ketan dan kelapa.
  • Perut punai, yaitu makanan yang terbuat dari tepung beras ketan dan gula merah.
  • Nasi santan, yaitu makanan yang terbuat dari beras dan santan.
  • Kopi anggut, merupakan minuman khas yang terdapat di kelurahan Anggut Atas kota Bengkulu.
  • Ikan pais, merupakan ikan pepes khas Bengkulu. Jenis pepes ini terbuat dari ikan gebu dan ikan buli.
  • Rebung Asam, yaitu rebung yang direndam dalam cucian beras dan dimasak seperti asam pedas.
Tidak semua jenis makanan tersebut dapat dijumpai di setiap daerah di Bengkulu. Setiap daerah memiliki jenis makanan dan minuman yang berbeda. Jenis makanan dan minuman khas Bengkulu yang lain, yaitu lemang, tekwan, oncong-oncong pisang, emping melinjo (baguk), lempuk durian, kue siput, lumpuing, lontong ajo gulai tunjang, lontong tunjang, kue lupis, miso, kue tat, kelio lokan, lotek bengkulu, bagar hiu, kopi bubuk, dan rujak.
Anda baru saja membaca artikel dengan judul Kebudayaan dan Kesenian Provinsi Bengkulu, Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kebudayaan maluku utara

senjata tradisional jawa tengah

Pesona Budaya Kalimantan Selatan